Salah satu aspek penting dari literasi digital adalah kemampuan dalam mengevaluasi kebenaran informasi. Di tengah populernya konsep "hoaks" atau informasi palsu, kemampuan untuk melakukan fact-checking menjadi sangat vital. Dengan literasi digital yang baik, seseorang mampu menggunakan berbagai sumber daya online untuk memeriksa kebenaran suatu informasi sebelum mempercayainya atau membagikannya kepada orang lain. Hal ini dapat membantu dalam mengurangi penyebaran informasi yang tidak benar serta melindungi diri sendiri maupun orang lain dari konsekuensi negatif yang mungkin timbul akibat informasi palsu tersebut.
Selain itu, literasi digital juga mencakup kemampuan mengelola dan menyebarkan informasi dengan bijak. Dalam konteks media sosial, misalnya, seseorang dengan literasi digital yang baik akan mampu memahami dampak dari setiap informasi yang disebarkannya. Hal ini termasuk mempertimbangkan kembali sebelum membagikan informasi yang belum diverifikasi kebenarannya, serta mencermati konten yang dapat memicu konflik atau ketidakamanan.
Dalam masyarakat yang semakin tergantung pada teknologi digital, penting untuk meningkatkan literasi digital bagi semua lapisan masyarakat, terutama generasi muda. Pendidikan literasi digital di sekolah-sekolah menjadi krusial untuk mempersiapkan generasi masa depan dalam menghadapi hantaman gelombang informasi yang tak terelakkan. Selain itu, lembaga pemerintah dan swasta juga perlu turut serta dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi digital untuk melindungi diri dari penyebaran informasi yang tidak benar.