Selain merusak hubungan sosial, gibah juga bisa mendatangkan fitnah dan konflik antar sesama. Perbuatan menggunjing seseorang bisa menciptakan persepsi negatif tentang individu yang digunjing di mata orang lain. Hal ini berpotensi menimbulkan fitnah dan konflik yang lebih besar di masyarakat.
Tak hanya merugikan di dunia, gibah juga akan membawa dosa besar bagi pelakunya di akhirat. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Tidakkah kalian mau aku kabarkan tentang hal-hal yang terbaik dan paling shalih dalam hal amalan kalian? Bagi orang yang mengiklaskan hatinya terhadap rasa sakit yang disebabkan oleh fitnah, maka baginya pahala setara dengan orang yang melakukan amalan-amalan besar." (HR. Muslim). Hadis ini menggambarkan bahwa orang yang melakukan gibah atau fitnah akan mendapatkan siksa yang sangat pedih di akhirat nanti.
Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk menjauhi perbuatan gibah. Sebagai umat yang beriman, hendaknya menjaga lisan dan hati dari perbuatan buruk ini. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Hujurat : 11, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum menggunjing kaum yang lain, boleh jadi mereka lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sebagian perempuan menggunjing perempuan lain, boleh jadi merekalah yang lebih baik. Janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan jangan panggilan-panggilan itu dengan panggilan yang buruk."