Bagi sebagian besar konsumen, khususnya umat Muslim mengetahui bahan-bahan yang terkandung dalam produk skincare adalah hal yang sangat penting. Kehati-hatian ini tidak hanya berkaitan dengan etika, tetapi juga keyakinan agama. Salah satu perhatian utama adalah potensi keberadaan kandungan yang berasal dari babi atau hewani lainnya, yang mungkin tidak selalu tercantum secara eksplisit di label.
Memang, industri kosmetik dan skincare menggunakan berbagai bahan baku, dan tidak semua konsumen menyadari bahwa beberapa di antaranya bisa berasal dari hewan, termasuk babi. Terkadang, bahan-bahan ini disebut dengan nama ilmiah atau kimia yang kurang familiar, menyulitkan konsumen untuk mengidentifikasinya.
Sebelum membahas nama-nama lain, penting untuk memahami mengapa turunan babi bisa ditemukan dalam produk skincare. Beberapa alasan utamanya adalah:
Efektivitas: Beberapa turunan hewani, termasuk dari babi, memiliki sifat-sifat yang sangat baik untuk kulit, seperti pelembap alami, emolien, pengental, atau agen pengikat.
Ketersediaan dan Biaya: Bahan-bahan ini bisa lebih mudah didapatkan dan lebih ekonomis dibandingkan alternatif nabati atau sintetis tertentu.
Tekstur dan Sensasi: Bahan-bahan ini dapat memberikan tekstur yang halus, kaya, atau mewah pada produk.
Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen, banyak produsen kini beralih ke alternatif nabati atau sintetis untuk memenuhi permintaan pasar yang lebih luas dan etis.
Nama Lain Kandungan Babi yang Perlu Diwaspadai
Meskipun sulit untuk memastikan 100% asal-usul setiap bahan tanpa informasi dari produsen atau sertifikasi halal, ada beberapa istilah umum yang bisa berasal dari lemak atau bagian tubuh hewan, termasuk babi. Penting untuk dicatat bahwa istilah-istilah ini juga bisa berasal dari tumbuhan atau sumber lain, tetapi tanpa klarifikasi, sebaiknya tetap berhati-hati.
Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Gelatin (Gelatine)
Deskripsi: Protein yang berasal dari kolagen hewan, biasanya dari kulit, tulang, dan jaringan ikat.
Penggunaan dalam Skincare: Sebagai pengental, pengikat, atau agen pembentuk film dalam masker wajah, krim, dan suplemen kolagen.