2. Wawancara
Wawancara mendalam dengan siswa dan guru dapat memberikan gambaran yang lebih rinci tentang efektivitas program. Wawancara memungkinkan pengumpulan data kualitatif yang lebih dalam dan dapat mengungkap isu-isu yang mungkin tidak muncul dalam survei.
3. Observasi
Observasi langsung terhadap sesi konseling dapat membantu dalam menilai keterampilan konselor dan interaksi dengan siswa. Observasi juga memungkinkan evaluasi lingkungan konseling dan pendekatan yang digunakan oleh konselor.
4. Analisis Data Akademik dan Perilaku
Data akademik seperti nilai dan tingkat kehadiran, serta catatan perilaku seperti laporan disiplin, dapat digunakan untuk menilai dampak program bimbingan dan konseling. Perbandingan data sebelum dan sesudah intervensi konseling dapat memberikan indikasi efektivitas program.
5. Evaluasi Program
Evaluasi program secara keseluruhan melibatkan penilaian terhadap semua aspek program, termasuk perencanaan, implementasi, dan hasil. Evaluasi ini dapat dilakukan oleh pihak internal sekolah atau konsultan eksternal untuk mendapatkan pandangan yang objektif.
Indikator Keberhasilan
Untuk mengukur efektivitas program bimbingan dan konseling, beberapa indikator kunci dapat digunakan:
- Perubahan Perilaku Siswa: Pengurangan dalam perilaku negatif seperti kekerasan, bullying, dan ketidakpatuhan.
- Peningkatan Prestasi Akademik: Peningkatan nilai dan partisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
- Kepuasan Siswa dan Orang Tua: Tingkat kepuasan terhadap layanan bimbingan dan konseling yang diberikan.
- Keterampilan Sosial dan Emosional: Peningkatan keterampilan dalam mengelola emosi, berinteraksi dengan orang lain, dan memecahkan masalah.
- Kehadiran dan Keterlibatan: Peningkatan tingkat kehadiran dan keterlibatan siswa dalam aktivitas sekolah.