Selain itu, faktor lingkungan juga memiliki peran penting dalam umur hidup pohon. Pohon yang tumbuh di kawasan yang memiliki iklim yang stabil dan keanekaragaman hayati yang tinggi cenderung memiliki umur yang lebih panjang. Misalnya, pohon-pohon yang tumbuh di hutan hujan tropis biasanya dapat hidup lebih lama karena lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Di sisi lain, pohon yang tumbuh di daerah dengan kondisi cuaca yang ekstrem atau polusi yang tinggi mungkin tidak dapat bertahan lama.
Hormon tumbuhan juga berkontribusi terhadap keberlanjutan hidup pohon. Hormon seperti auksin dan sitokinin memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel pohon. Hormon ini membantu dalam proses pembelahan sel dan pembaharuan sel, yang sangat penting bagi pohon untuk tetap sehat dan tumbuh meski sudah berumur tua. Dengan adanya hormon yang tepat, pohon dapat memperbaiki kerusakan dan mempertahankan strukturnya selama bertahun-tahun.
Kompatibilitas dengan mikroorganisme tanah juga menjadi penyebab penting lain. Banyak pohon membentuk hubungan simbiotik dengan fungi dan bakteri di dalam tanah, yang membantu mereka dalam menyerap nutrisi. Hubungan ini tidak hanya bermanfaat bagi pohon tetapi juga untuk mikroorganisme, yang mendapatkan karbohidrat dari fotosintesis pohon. Simbiosis ini menambah resilien pohon dalam menghadapi stres lingkungan, yang pada gilirannya meningkatkan peluang mereka untuk hidup lebih lama.
