Selain itu, intensitas emosi seperti ketakutan yang dialami dalam mimpi juga dapat memengaruhi persepsi gerakan. Semakin takut seseorang, semakin kuat perasaan ketidakberdayaan yang mungkin terintegrasi ke dalam sensasi fisik dalam mimpi.
Sensasi lari yang lambat saat mimpi dikejar setan adalah hasil dari kombinasi kompleks antara fisiologi tubuh saat tidur REM dan refleksi kondisi psikologis. Atonia otot adalah penyebab fisik utama yang mencegah gerakan nyata, sementara kecemasan atau perasaan tidak berdaya dalam kehidupan nyata dapat diwujudkan dalam narasi mimpi sebagai kesulitan untuk melarikan diri.
Ini adalah mekanisme normal tubuh untuk melindungi diri dan cara otak memproses emosi serta tantangan hidup. Jika mimpi dikejar dan sensasi lari lambat ini sering terjadi dan menyebabkan tekanan signifikan, mungkin ini adalah sinyal untuk merefleksikan dan mengelola stres atau kecemasan yang ada di kehidupan nyata.