Tampang

Mengapa Bahasa Indonesia Seharusnya Menjadi Bahasa Internasional?

2 Jul 2025 12:07 wib. 28
0 0
Pengajaran Bahasa

3. Bahasa yang Menyatukan Beragam Budaya dan Etnis

Berbeda dengan banyak bahasa lain yang hanya mewakili satu kelompok etnis tertentu, Bahasa Indonesia merupakan hasil penggabungan dari ratusan suku yang berada di seluruh Nusantara. Ia lahir sebagai simbol pemersatu bangsa. Inklusivitas dan netralitas Bahasa Indonesia menjadi nilai tambah yang signifikan, terlebih dalam konteks global saat ini. Dengan potensi menjadi jembatan antara budaya yang beragam, Bahasa Indonesia tidak memisahkan, melainkan menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang.

4. Indonesia Semakin Menarik Perhatian Dunia Internasional

Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan kekuatan ekonomi yang terus berkembang, Indonesia semakin mendapatkan sorotan di kancah internasional. Banyak investor asing, pelajar, dan turis yang mulai tertarik untuk menjajaki potensi negeri ini. Bahasa Indonesia pun semakin dipelajari, tidak hanya karena keindahan dan keunikannya, tetapi juga karena berbagai peluang yang ditawarkannya. Dalam konteks ini, Bahasa Indonesia dapat menjadi tiket akses menuju berbagai kesempatan di dunia global.

5. Budaya Pop Indonesia yang Makin Mendunia

Perhatikan bagaimana film-film Indonesia semakin sering tayang di festival internasional atau karya musik berbahasa Indonesia yang viral di platform seperti TikTok. Karya-karya budaya kita semakin mendapat pengakuan internasional, di mana Bahasa Indonesia pun turut berperan serta dalam menceritakan kisah-kisah tersebut. Dari sambal rendang yang diakui sebagai salah satu makanan terenak di dunia, hingga desain batik yang mengisi runway Paris Fashion Week, semua hal ini menyampaikan banyak cerita tentang keunikan budaya Indonesia dalam bahasa kita sendiri.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Brio Revolt
0 Suka, 0 Komentar, 30 Mei 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?