Dilarang Lalu Dilawan: Kronologi Kebijakan dan Perlawanan Harvard Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) menghentikan sementara proses penerbitan visa mahasiswa asing pada Selasa (27/5/2025). Dalam saluran diplomatik internal yang diperoleh kantor berita AFP, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, meminta seluruh kedutaan dan konsulat AS di dunia untuk tidak membuka jadwal baru wawancara visa pelajar hingga ada arahan lebih lanjut. Langkah tersebut merupakan bagian dari kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump yang tengah memperketat pemeriksaan media sosial para pemohon visa. Dalam kebijakan tersebut, AS akan melakukan penyaringan lebih luas terhadap aktivitas daring mahasiswa asing sebelum memberikan izin masuk ke AS.
Pemerintah AS dalam waktu dekat akan mengeluarkan panduan baru terkait prosedur pemeriksaan akun media sosial bagi semua pemohon visa pelajar. Juru bicara Departemen Luar Negeri Tammy Bruce menegaskan bahwa pemerintah “sangat serius” dalam menyaring siapa saja yang masuk ke AS. "Tujuannya, seperti yang dinyatakan oleh presiden dan Sekretaris Rubio, adalah untuk memastikan bahwa orang-orang yang berada di sini memahami hukum yang berlaku, bahwa mereka tidak memiliki niat kriminal, bahwa mereka akan menjadi bagian positif dari perkembangan AS, betapa pun singkat atau lamanya status mereka," kata Tammy seperti dikutip dari AFP.
Di sisi lain, Harvard University melakukan perlawanan atas kebijakan Trump tersebut dengan mengajukan gugatan ke pengadilan federal di AS. Pengadilan memutuskan untuk memperpanjang larangan sementara terhadap pemerintahan Presiden Donald Trump yang ingin mencabut izin Universitas Harvard menerima mahasiswa internasional. Keputusan ini dinilai sebagai kemenangan penting bagi universitas ternama tersebut di tengah berbagai tekanan dari pemerintah AS. Hakim Distrik AS Allison Burroughs pada Kamis (29/5/2025) mengatakan, akan mengeluarkan perintah injunksi awal yang memperpanjang perlindungan hukum bagi Harvard. Ini disampaikan hanya enam hari setelah ia pertama kali mengeluarkan larangan sementara terhadap perintah pemerintahan Trump. Putusan tersebut keluar bersamaan dengan momen kelulusan ribuan mahasiswa Harvard, yang digelar sekitar 8 kilometer dari ruang sidang.