Proses pembuatan tapai dimulai dengan persiapan bahan-bahan yang akan difermentasi. Bahan utama seperti beras, ketan, singkong, atau kelapa kemudian direndam dan dikukus hingga matang. Setelah itu, ragi atau biang ditambahkan ke dalam bahan yang telah matang, lalu difermentasi dalam wadah tertutup selama beberapa hari. Proses fermentasi ini akan menghasilkan tapai dengan karakteristik yang diinginkan.
Selain sebagai camilan atau hidangan pendamping, tapai juga memiliki nilai historis dan budaya yang tinggi di masyarakat Indonesia. Makanan ini sering kali dihidangkan dalam ritual adat atau acara perayaan tertentu. Selain itu, tapai juga sering dijual sebagai oleh-oleh khas daerah, yang menunjukkan betapa populernya makanan ini di kalangan masyarakat Indonesia.
Dari segi kesehatan, tapai juga memiliki manfaat yang tidak dapat diabaikan. Proses fermentasi dapat meningkatkan kandungan nutrisi dalam bahan baku tapai dan menghasilkan enzim-enzim yang bermanfaat bagi pencernaan. Beberapa jenis tapai juga diketahui mengandung bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan usus.