Pemikiran Locke tentang pendidikan memiliki dampak yang signifikan terhadap sistem pendidikan modern. Konsep bahwa anak dilahirkan sebagai tabula rasa mendorong munculnya pendekatan pendidikan yang menekankan pengalaman langsung dan pembelajaran aktif. Pendekatan ini diterapkan dalam berbagai metode pembelajaran kontemporer, seperti pendidikan inklusif, pembelajaran proyek, dan pendekatan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Selain itu, pemikiran Locke juga memberikan landasan bagi pengembangan sistem pendidikan yang menekankan pada pengembangan potensi individu. Pendekatan ini memandang setiap individu sebagai entitas yang unik dan memiliki potensi yang berbeda-beda. Sehingga, pendidikan modern cenderung menekankan pada pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan potensi individu, sesuai dengan pemikiran Locke tentang pentingnya pendidikan dalam membentuk karakter dan kepribadian seseorang.
Selain pemikirannya tentang pendidikan anak-anak, Locke juga memberikan kontribusi penting dalam pemikiran mengenai peran negara dalam pendidikan. Ia mengajukan bahwa negara memiliki tanggung jawab untuk menyediakan pendidikan kepada seluruh warganya. Pemikiran ini memberikan landasan bagi konsep pendidikan universal, di mana setiap individu memiliki hak untuk mendapat pendidikan tanpa terkecuali. Konsep ini kemudian menjadi dasar bagi pembentukan sistem pendidikan publik yang merata, yang menjadi landasan bagi pendidikan modern di banyak negara.