Menurut data yang dikumpulkan oleh UNICEF:
- Di Gaza, perang telah mengakibatkan 625.000 anak usia sekolah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan satu tahun ajaran penuh karena kerusakan sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya
- Hampir 93% dari 564 sekolah di Gaza mengalami kerusakan parah, sekitar 85% memerlukan rekonstruksi total
- Perang ini telah memicu dampak yang sangat buruk, termasuk menyebabkan sedikitnya 39.000 siswa tidak dapat mengikuti ujian Tawjihi, yang menandai tahun terakhir pendidikan sekolah
- Selain itu, lebih dari 21.000 guru tidak dapat bekerja karena situasi yang tidak aman dan kurangnya ruang pendidikan yang aman
- Hampir seluruh dari 1,2 juta anak di Gaza sangat membutuhkan dukungan kesehatan mental dan psikologis serta sosial
Israel melancarkan operasi militer di Gaza sebagai respons atas serangan yang dilakukan kelompok milisi Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
Serangan Hamas di Israel selatan itu mengakibatkan 1.200 orang tewas dan 251 lainnya di sandera. Sementara lebih dari 40.530 orang tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah itu.
berkecamuk antara Rapid Support Forces dan tentara Sudan yang telah berlangsung selama hampir 16 bulan. Konflik tersebut telah merenggut ribuan nyawa dan memaksa puluhan juta warga Sudan meninggalkan rumah mereka baik di dalam maupun luar negeri.
Kedua pihak yang bertikai menghadapi tuduhan melakukan kejahatan perang terhadap warga sipil dan menghalangi bantuan kemanusiaan, yang telah memperdalam krisis kemanusiaan.
Sistem pendidikan Sudan berada di ambang kehancuran total, dengan lebih dari 19 juta anak putus sekolah. Sebanyak 12,5 juta dari mereka baru-baru ini mengungsi. Afdhrita Spahiu dari UNICEF memperingatkan bahwa konflik dapat memperburuk situasi karena anak-anak yang putus sekolah menjadi mangsa empuk bagi perekrutan oleh kelompok bersenjata. Mereka juga berisiko menjadi pekerja anak dan menikah dini.