Tampang

Dampak Negatif Pola Asuh yang Otoriter: Mengapa Terlalu Banyak Kontrol Merugikan Anak

29 Jun 2024 14:48 wib. 49
0 0
Dampak Negatif Pola Asuh yang Otoriter
Sumber foto: Google

Stres kronis yang disebabkan oleh pola asuh otoriter dapat meningkatkan risiko anak mengalami kecemasan dan depresi. Tekanan untuk selalu tunduk pada aturan yang ketat tanpa pengakuan atau penerimaan atas usaha mereka sendiri dapat mengarah pada perasaan tidak berharga atau tidak mampu. Jika anak merasa tidak aman atau terancam secara terus-menerus di rumah, ini dapat mempengaruhi kesejahteraan mental mereka secara signifikan.

5. Potensi untuk Berperilaku Melawan dan Menyimpang

Ironisnya, pola asuh yang terlalu ketat dan otoriter dapat menciptakan keinginan anak untuk memberontak atau berperilaku menyimpang. Anak mungkin mencari cara untuk mengekspresikan identitas mereka sendiri atau mendapatkan kontrol atas hidup mereka yang terasa terlalu dibatasi. Ini bisa berujung pada perilaku yang merugikan diri sendiri atau pelanggaran aturan secara terbuka sebagai bentuk protes terhadap kontrol yang berlebihan yang mereka alami.

Dalam upaya mendidik anak-anak dengan baik, penting untuk memahami bahwa pola asuh otoriter bukanlah pendekatan yang ideal. Kontrol yang berlebihan dan ketat cenderung merugikan anak dalam berbagai cara, dari perkembangan emosional hingga kesejahteraan mental mereka. Orangtua perlu mempertimbangkan untuk mengadopsi pola asuh yang lebih responsif dan mendukung, yang memfasilitasi perkembangan kemandirian, kepercayaan diri, dan keterampilan sosial anak-anak mereka. Dengan membangun hubungan yang penuh kasih dan memahami kebutuhan individual anak, kita dapat membantu mereka tumbuh menjadi individu yang lebih seimbang dan mandiri di masa depan.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%