Dampak buruk lainnya dari kurangnya pembiasaan literasi sejak dini adalah peningkatan risiko terpapar pada konten negatif atau tidak sehat. Tanpa kemampuan untuk menganalisis dan memahami informasi dengan kritis, anak-anak mungkin lebih rentan terhadap konten yang tidak sesuai dengan usia atau tidak mendidik. Hal ini dapat mengakibatkan konsekuensi jangka panjang terhadap kesehatan mental dan emosional mereka.
Selain dampak individual pada perkembangan anak-anak, kurangnya literasi sejak dini juga dapat memiliki dampak yang lebih luas pada masyarakat. Anak-anak yang tumbuh tanpa kebiasaan literasi cenderung memiliki kesempatan yang lebih rendah untuk mencapai kesuksesan dalam pendidikan dan karier mereka di masa depan. Hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan ketimpangan dalam masyarakat.
Untuk mengatasi dampak buruk dari kurangnya literasi sejak dini, perlu adanya upaya sadar dan terintegrasi dari berbagai pihak, termasuk orangtua, pendidik, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan. Orangtua dan keluarga perlu membiasakan literasi di rumah dengan memberikan akses pada buku dan bacaan yang sesuai dengan usia anak-anak. Pendidik perlu menyediakan lingkungan yang mendukung literasi di sekolah, sementara pemerintah perlu memberikan dukungan untuk program literasi dan akses pada bahan bacaan di masyarakat.