Dulu, membuat animasi adalah pekerjaan yang sangat rumit dan memakan waktu, membutuhkan keahlian menggambar, keyframing, dan rendering yang intensif. Tapi sekarang, dengan kemajuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence / AI), proses itu menjadi jauh lebih mudah dan bisa diakses oleh siapa saja. AI telah merevolusi cara kerja para kreator, memungkinkan mereka mengubah gambar statis menjadi animasi bergerak yang dinamis hanya dalam beberapa klik.
Memanfaatkan AI untuk Mengubah Teks dan Gambar
Ada dua pendekatan utama yang bisa kita pakai untuk membuat animasi dengan AI. Yang pertama adalah mengubah teks menjadi gambar, lalu gambar menjadi video. Dan yang kedua adalah langsung dari teks ke video. Semua ini dimungkinkan berkat model AI generatif yang dilatih dengan jutaan data gambar dan video.
Model AI seperti DALL-E atau Midjourney bisa mengubah deskripsi teks (prompt) menjadi gambar yang unik. Misalnya, kita bisa ketik "seorang astronot sedang menunggangi kuda di planet Mars", dan AI akan menghasilkan gambar yang sesuai. Setelah kita punya gambar statis ini, kita bisa lanjut ke tahap berikutnya, yaitu "menghidupkannya".
Di sinilah peran AI lain, seperti Stable Diffusion atau RunwayML, menjadi penting. Alat-alat ini memiliki fitur yang bisa menganalisis gambar dan menambahkan gerakan berdasarkan prompt atau parameter yang kita berikan. Misalnya, kita bisa memasukkan gambar astronot tadi dan memberi perintah "buat astronot itu terlihat mengangguk", dan AI akan secara otomatis menciptakan urutan gerakan untuk efek tersebut. Ini jauh lebih cepat daripada menggambar setiap bingkai (frame) secara manual.
