Sekolah Damai dirancang untuk mengajarkan peserta didik tentang beragam bentuk intoleransi, kekerasan, dan perundungan yang dapat terjadi di lingkungan sekolah. Selain itu, program ini juga memberikan peringatan kepada guru untuk selalu waspada terhadap potensi perekrutan kelompok radikal di dunia maya, karena kelompok teroris cenderung menyasar generasi muda melalui media sosial dalam aksi perekrutannya.
Irfan juga melakukan penekanan terkait cara-cara kelompok radikal teroris dalam merekrut simpatisan mereka, yaitu melalui pendekatan lembut dan keras. Ia mengemukakan bahwa saat ini, perempuan, anak, dan remaja sering menjadi target radikalisasi. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mampu mengenali modus operandi kelompok radikal teroris, seperti mengenali bentuk propaganda yang sering digunakan.
Kegiatan Sekolah Damai di SMKN 3 Bandung merupakan penyelenggaraan keenam program Sekolah Damai. Sebelumnya digelar di berbagai sekolah di beberapa wilayah di Indonesia. Kegiatan tersebut merupakan hasil kerjasama antara BNPT RI, Duta Damai BNPT, dan Dinas Pendidikan Jawa Barat.