Selain mengajari akademis, Anne juga mengajarkan Helern untuk dapat menjalankan aktifitas-aktifitasnya sama seperti anak pada umumnya. Awalnya Helen selalu makan dari piring ayah, ibu, atau kakaknya. Ketika makan pun ia mengambil langsung dengan tangan dan meraupnya. Anne bersikeras agar Helen bisa makan dari piringnya sendiri dan menggunakan sendok. Ayah Helen sempat berkata bahwa biar saja Helen seperti itu karena jika tidak memperoleh yang diinginkannya, ia akan marah dan mengamuk. Menurut Anne, jika mereka tidak tahan dengan kemarahan Helen, maka ia tidak akan belajar apapun. Akhirnya setelah mengalami berbagai dinamika, Helen kemudian bisa makan dari piringnya sendiri dengan menggunakan sendok. Terbayang, betapa ketika Anne putus asa dan tidak konsisten dengan usahanya dalam mengajar Helen, maka mungkin tidak akan ada Helen Keller yang menginspirasi orang banyak melalui kisahnya.
Setelah mengalami kemajuan, Anne mengajari Helen membaca buku dengan huruf Braille-huruf timbul untuk orang buta. Kemudian Anne mengajarinya menulis. Saat Helen berusia delapan tahun, Anne mengajak Helen ke Perkins Institute untuk belajar lebih banyak. Kisah Helen dimuat di surat kabar, Helen dikenal dengan sebutan ‘the wonder girl’ karena dia adalah tunarungu dan tunanetra namun dapat membaca dan menulis. Saat usia sembilan tahun Helen belajar berbicara.
Helen adalah orang tunarungu dan tunanetra pertama yang lulus dari universitas di Amerika. Helen menulis otobiografi, menulis buku dan menolong banyak orang supaya dapat hidup lebih baik. Dia memang tidak dapat mendengar dan melihat, namun dia tetap bisa menjalani hidup dengan normal dan melakukan banyak hal. Helen Keller meninggal pada 1 Juni 1968 ketika usianya hampir delapan puluh delapan tahun. Dan orang yang turut andil dalam pencapaian Helen salah satunya adalah Anne Sullivan yang menunjukkan konsistensi dalam mengajar Helen dengan segala dinamikanya. Mungkin Anne Sullivan adalah seorang guru, namun konsistensi ini bisa dijalankan dalam profesi apapun. Konsistensi dari Anne Sullivan, membuat Helen Keller bisa menjadi salah satu tokoh inspirator juga khususnya di dunia pendidikan.