Selain itu, dokter juga menekankan pentingnya melakukan pemanasan dan pendinginan dengan benar sebelum dan setelah berolahraga. Pemanasan membantu persiapan tubuh untuk aktivitas fisik, sedangkan pendinginan membantu tubuh kembali ke kondisi normal. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko terjadinya lonjakan detak jantung yang tidak teratur saat berolahraga.
Selain memperhatikan jenis olahraga dan persiapan fisik, dokter juga menyarankan penderita aritmia untuk selalu memantau detak jantung mereka saat berolahraga. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat pemantau detak jantung (heart rate monitor) atau dengan menyimpan catatan detak jantung selama berolahraga. Jika terjadi gejala tidak normal atau detak jantung tidak teratur, segera hentikan aktivitas fisik dan temui dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Dokter Gunawan juga menegaskan bahwa kunci utama bagi penderita aritmia yang ingin berolahraga adalah konsultasi dengan dokter secara teratur. Melalui konsultasi rutin, dokter dapat memantau perkembangan kondisi jantung penderita aritmia dan memberikan saran olahraga yang sesuai dengan kondisi terkini.
Terlepas dari segala saran dokter dan langkah yang telah dijelaskan di atas, sangat penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kondisi kesehatan yang unik. Oleh karena itu, sebelum memulai program olahraga, konsultasikan terlebih dahulu rencana berolahraga dengan dokter yang merawat untuk memastikan keamanan dan kecocokan olahraga dengan kondisi kesehatan pribadi.