Ancaman lain yang tak kalah serius adalah polusi. Limbah industri, pestisida dan pupuk dari pertanian, limbah domestik, serta tumpahan bahan kimia berbahaya dapat meresap ke dalam tanah dan mencemari akuifer. Pencemaran air tanah sangat sulit dan mahal untuk dibersihkan, bahkan kadang tidak mungkin dilakukan, mengingat lambatnya pergerakan air di bawah tanah. Ini berarti, sekali tercemar, sumber air minum yang penting bisa hilang selama puluhan atau bahkan ratusan tahun.
Upaya Konservasi dan Pengelolaan Berkelanjutan
- Menyadari pentingnya air tanah, berbagai upaya konservasi dan pengelolaan berkelanjutan sangat diperlukan. Ini meliputi:
- Pengendalian Pengeboran Sumur: Regulasi ketat terhadap jumlah dan kedalaman sumur bor, terutama di daerah rawan penurunan muka air tanah.
- Perlindungan Daerah Resapan Air: Menjaga dan merehabilitasi hutan serta lahan hijau di daerah hulu dan kawasan resapan air agar proses infiltrasi air hujan berjalan optimal.
- Pengendalian Pencemaran: Menerapkan regulasi limbah yang ketat, mempromosikan praktik pertanian organik, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembuangan limbah yang benar.
- Penggunaan Air yang Efisien: Mendorong penggunaan air secara hemat di sektor rumah tangga, industri, dan pertanian untuk mengurangi ketergantungan pada air tanah.
Air tanah adalah warisan yang tak ternilai harganya. Melindungi dan mengelola air tanah secara bijaksana adalah tanggung jawab kolektif untuk memastikan pasokan air bersih yang berkelanjutan bagi generasi kini dan mendatang.