Pihak Singapore Airlines menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan bekerja sama dengan pihak berwenang setempat di Thailand untuk memberikan bantuan medis yang diperlukan.
Turbulensi pesawat merupakan efek dari perubahan tekanan dan kecepatan aliran udara secara drastis, menyebabkan guncangan pada pesawat. Umumnya, pesawat sudah dirancang untuk dapat menghadapi turbulensi dengan baik. Namun, dalam kejadian ini, penumpang mengalami dampak yang fatal.
Menurut penelitian, turbulensi konvektif terjadi saat awan Cumulonimbus dalam fase matang, dimana arus udara naik dan turun terjadi secara bersamaan. Ketika terjadi turbulensi hebat pada awan Cb, pesawat akan mengalami guncangan yang lebih kuat.
Pilot memiliki radar cuaca untuk memprediksi kemungkinan terjadinya turbulensi dan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keselamatan penumpang.
Terdapat empat level turbulensi berdasarkan kekuatannya, yaitu: light turbulence (turbulensi ringan), moderate turbulence (turbulensi sedang), severe turbulence (turbulensi hebat), dan extreme turbulence (turbulensi sangat hebat). Dalam kejadian ini, pesawat mengalami turbulensi hebat, yang merupakan level ketiga terkuat dari turbulensi.