NHTSA juga sedang melakukan penyelidikan kedua yang masih berlangsung. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah penarikan (recall) unit mobil Tesla untuk mengatasi masalah pada sistem Autopilot-nya telah efektif atau tidak.
NHTSA telah memberikan peringatan kepada Tesla terkait postingan di media sosialnya. Mereka menekankan bahwa materi promosi Tesla dapat menimbulkan asumsi bahwa mobil tersebut benar-benar bisa dikendalikan tanpa kehadiran seorang pengemudi.
Di sisi lain, Departemen Kendaraan Bermotor California juga telah menuntut Tesla atas dugaan kesalahan dalam materi periklanannya terkait sistem Autopilot dan FSD.
Pada saat yang sama, Musk tetap memberikan janji kepada para investor bahwa mobil-mobil Tesla akan sepenuhnya otomatis tanpa memerlukan kehadiran pengemudi. Janji tersebut pertama kali diumumkan pada tahun 2014 dan terus diulang-ulang dalam berbagai kesempatan.
Dengan adanya pengakuan terbuka dari Elon Musk terkait kekurangan sistem Tesla, diharapkan hal ini dapat menjadi momentum bagi perusahaan untuk lebih fokus dalam memperbaiki sistem autonom dan keselamatan. Meningkatkan standar keselamatan menjadi prioritas utama perusahaan demi menjaga kepercayaan konsumen. Semoga dengan langkah-langkah perbaikan yang dilakukan, kasus-kasus kecelakaan yang melibatkan teknologi Autopilot dapat diminimalisir.
Dalam konteks hukum, perusahaan juga diharapkan dapat memberikan penanganan yang adil terhadap keluarga korban dan menempuh langkah-langkah yang dapat meminimalisir resiko kecelakaan serupa di masa depan. Penegakan standar keselamatan dan kepatuhan terhadap regulasi merupakan langkah penting dalam memastikan keamanan pengguna teknologi yang semakin canggih ini.