Tidak ketinggalan, formasi 4-3-3 juga tetap menjadi pilihan populer di Liga Indonesia. Dengan tiga penyerang di depan, formasi ini memberikan tekanan tinggi kepada lawan dan memungkinkan serangan cepat dari sayap. Bali United dan Bhayangkara FC adalah dua klub yang sering menggunakan formasi ini. Dengan formasi 4-3-3, tim dapat menyerang dengan kecepatan tinggi, memanfaatkan ruang di sayap, serta menekan lawan sejak dini di area pertahanan mereka. Formasi ini sangat efektif untuk tim yang memiliki penyerang sayap cepat dan kreatif.
Namun, beberapa pelatih juga mulai bereksperimen dengan formasi yang lebih tidak konvensional, seperti 3-4-3. Formasi ini mirip dengan 4-3-3 dalam hal serangan, namun dengan tiga bek di belakang, memberikan stabilitas lebih di lini pertahanan. Gelandang tengah dalam formasi ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang. Tim-tim seperti Persib Bandung dan Persebaya Surabaya mulai mencoba formasi ini dan menemukan keberhasilan dalam beberapa pertandingan. Formasi ini memungkinkan mereka untuk bermain dengan lebih banyak pemain di lini tengah, sehingga bisa mendominasi permainan dan mengontrol tempo pertandingan.
Selain itu, ada juga formasi 4-4-2 yang klasik namun masih relevan. Formasi ini menawarkan dua penyerang di depan yang bisa saling berkolaborasi untuk mencetak gol, dengan empat gelandang yang bisa membantu dalam bertahan maupun menyerang. Tim seperti Madura United masih sering menggunakan formasi ini, memanfaatkan keunggulan fisik dan teknik dari dua penyerang utama mereka. Formasi ini memberikan keseimbangan yang baik dan mudah diadaptasi oleh banyak tim.