Selain itu, Stoner juga menjelaskan bahwa Rossi pandai memainkan permainan psikologis terhadap para pembalap lain, termasuk dirinya. Meskipun demikian, Stoner menyatakan bahwa ia tetap menghormati rivalitas yang terjadi di lintasan balap. Ia mengakui bahwa Rossi mampu masuk ke pikiran pembalap lain, namun Stoner menilai bahwa tantangan tersebut sudah bisa mereka antisipasi.
Berbicara mengenai permusuhan dengan Marc Marquez, Stoner menegaskan bahwa sebenarnya Rossi lah yang memicu konflik tersebut. Stoner menilai bahwa Rossi memulai perang kata-kata yang kemudian mengarah pada situasi saling menyalahkan, terutama dalam kontroversi dengan Marquez. Hal ini menunjukkan bahwa Rossi memiliki peran dalam memicu permusuhan antara para pembalap di lintasan MotoGP.
Dalam konteks ini, kita dapat melihat jelas bagaimana dinamika persaingan di dunia MotoGP juga melibatkan faktor psikologis dan manipulasi media. Upaya Casey Stoner untuk mengungkap keburukan Valentino Rossi bukan sekadar sebagai pencitraan negatif terhadap Rossi, tetapi juga sebagai penegasan atas integritasnya sebagai seorang pembalap yang konsisten dengan prinsipnya. Hal ini juga memberikan kita gambaran betapa kompleksnya persaingan di dunia balap MotoGP, di mana kekuatan psikologis dan citra publik memiliki peran yang signifikan.