Lebih jauh lagi, sponsor juga berkontribusi dalam mempopulerkan Formula 1 secara global. Melalui kampanye pemasaran dan promosi yang ekstensif, sponsor membantu meningkatkan visibilitas dan daya tarik olahraga ini di berbagai belahan dunia. Mereka sering kali mengadakan acara promosi, kontes, dan aktivitas lain yang melibatkan penggemar, sehingga membantu membangun basis penggemar yang lebih luas. Misalnya, kemitraan antara Mercedes-AMG Petronas dan Petronas telah membantu memperkenalkan dan mempopulerkan Formula 1 di Malaysia dan kawasan Asia Tenggara.
Namun, pengaruh sponsor tidak selalu positif. Terkadang, ketergantungan yang berlebihan pada sponsor dapat menimbulkan tekanan tambahan bagi tim dan pembalap. Mereka harus memenuhi ekspektasi sponsor, yang sering kali mengarah pada keputusan yang mungkin tidak selaras dengan strategi balap optimal. Selain itu, perubahan regulasi yang bertujuan untuk mengurangi biaya juga sering kali bertentangan dengan kepentingan sponsor yang menginginkan lebih banyak eksposur dan promosi.
Dalam beberapa kasus, hubungan antara sponsor dan tim juga dapat menjadi kontroversial. Misalnya, penggunaan sponsor dari industri rokok telah menjadi topik perdebatan panjang. Meskipun mereka memberikan dukungan finansial yang signifikan, banyak pihak yang mengkritik dampak negatif dari promosi produk tembakau, terutama terkait dengan kesehatan masyarakat. Pada akhirnya, larangan iklan rokok di Formula 1 mulai diberlakukan pada awal 2000-an, yang memaksa tim untuk mencari sumber pendanaan alternatif.