Dalam beberapa tahun terakhir, Liga Indonesia telah menyaksikan fenomena menarik di mana tim-tim kecil mulai menunjukkan kemampuan luar biasa untuk menantang dominasi tim-tim besar. Prestasi mereka tidak hanya menarik perhatian para penggemar sepak bola di tanah air, tetapi juga memunculkan harapan besar untuk bisa menembus zona Asia.
Salah satu contoh nyata dari kebangkitan tim kecil adalah PSM Makassar. Pada musim 2018, PSM berhasil menampilkan performa impresif yang membawa mereka ke peringkat kedua di klasemen akhir Liga 1. Keberhasilan ini membuka jalan bagi mereka untuk berkompetisi di Piala AFC, sebuah turnamen klub sepak bola Asia yang sangat bergengsi. Prestasi ini membuktikan bahwa dengan manajemen yang tepat, dukungan finansial yang baik, dan kerja keras dari seluruh tim, tim kecil pun memiliki peluang untuk bersaing di level Asia.
Selain PSM Makassar, ada juga Bali United yang berhasil meraih kesuksesan besar. Setelah memenangkan Liga 1 pada musim 2019, Bali United otomatis lolos ke Piala AFC. Keberhasilan ini bukan hanya karena kekuatan finansial yang mereka miliki, tetapi juga karena strategi jitu dari manajemen dan pelatih yang mampu mengoptimalkan potensi setiap pemain. Hal ini menunjukkan bahwa konsistensi dan kerja sama tim menjadi kunci utama dalam meraih kesuksesan di liga domestik dan berkompetisi di kancah Asia.
Tidak hanya dari segi prestasi, dukungan finansial juga menjadi faktor penting yang dapat membantu tim kecil mencapai zona Asia. Banyak klub di Liga Indonesia yang mulai mendapatkan sponsor besar, yang tentunya memberikan dampak positif bagi perkembangan tim. Dengan adanya dukungan finansial yang memadai, tim-tim kecil dapat meningkatkan fasilitas latihan, merekrut pemain berkualitas, dan meningkatkan daya saing mereka di liga. Sebagai contoh, Bhayangkara FC yang berhasil menjuarai Liga 1 pada tahun 2017, menunjukkan bahwa dengan manajemen yang baik dan dukungan finansial yang kuat, tim kecil bisa meraih prestasi besar.
