Namun Emi Martinez masih sigap untuk menyelamatkan peluang emas itu. Argentina baru memberi ancaman menjelang setengah jam permainan. Molina memberikan umpan silang ke dalam kotak dan disambut Enzo Fernandez dengan sundulan. Namun sayang tandukan pemain Chelsea ini sedikit melebar dari tiang kanan gawang. Perlahan namun pasti. Itulah yang ditunjukkan Argentina. Messi cs akhirnya berhasil memecah kebuntuan di menit 34'. Berawal dari tendangan sudut dari Messi, Mac Allister menyambutnya di tiang dekat. Bola memantul ke tiang jauh dan disambut oleh Lisandro Martinez yang datang dari belakang.
Bola sudah sepenuhnya masuk ke gawang sebelum kiper Ekuador Alexander Domínguez menepis keluar lagi. Wasit sempat mengecek VAR. Namun dipastikan tidak ada pelanggaran sehingga tetap mengesahkan gol itu. Sampai babak pertama selesai, Argentina unggul 1-0. Di babak kedua, Argentina mendapat kejutan dari peluang sepak pojok. Baru memasuki seperempat jam setelah turun minum, Argentina mendapat hadiah penalti setelah handball yang dilakukan Rodrigo de Paul. Tangan pemain Atletico Madrid itu mengenai bola saat berupaya menghalau sepakan pojok. Beruntung bagi Argentina, eksekusi penalti dari Enner Valencia membentur tiang kiri gawang, skor tetap 1-0. Tak lama kemudian, giliran Argentina yang mengancam lewat Messi di menit 66'.
La Pulga mendapat umpan bagus di kotak penalti, mengontrol bola sebelum kemudian melepaskan tembakan kencang. Namun kiper Ekuador masih cukup sigap, berada di posisi yang tepat dengan datangnya arah bola. Sampai penghujung laga, sangat sedikit peluang besar yang tercipta. Usaha tak kenal menyerah yang ditunjukkan Ekuador akhirnya membuahkan hasil. Saat laga memasuki masa injury time, Ekuador secara mengejutkan mampu menyamakan gol.
