Saat Mbappe dengan bangga menyebut Cristiano Ronaldo sebagai idolanya, Lamine Yamal justru menganggap Lionel Messi sebagai GOAT atau pesepakbola terhebat sepanjang masa versi dirinya sendiri. Saat postingan Mbappe dan Ronaldo menjadi viral di media sosial, Yamal justru mengunggah fotonya yang disandingkan dengan Messi, sebagai bentuk penghormatan dan identifikasi dirinya dengan legenda Barcelona tersebut.
Inocente Diaz, seorang koordinator tim La Torreta yang pernah bekerja dengan Yamal sebelum ia bergabung dengan La Masia, klub Barcelona, bahkan menyebut bahwa pemain muda asal Spanyol tersebut adalah kandidat yang kuat untuk memenangkan Ballon d'Or di masa depan. Dalam usia yang sangat muda, Yamal sudah menunjukkan kemampuan di lapangan, kematangan, dan tanggung jawab yang luar biasa besar.
Sebagai seorang penulis artikel profesional, saya ingin menambahkan bahwa bakat Yamal dan perbandingannya dengan Mbappe menarik untuk disimak. Dalam sepakbola modern, munculnya pemain-pemain muda berbakat seperti Lamine Yamal merupakan hal yang menarik untuk dikaji lebih dalam, baik dari segi potensi permainannya maupun dampaknya terhadap kompetisi antarklub. Dengan penekanan pada pengembangan bakat muda, klub-klub sepakbola di seluruh dunia semakin terbuka terhadap kemungkinan mengangkat pemain-pemain muda berbakat ke level yang lebih tinggi. Itulah mengapa Kisah Lamine Yamal tidak hanya menarik dari segi perbandingan dengan Mbappe, tetapi juga membawa perspektif baru dalam dunia sepakbola yang senantiasa berubah. Meskipun perbandingan tersebut masih dalam tingkat spekulatif, namun, potensi dan masa depan pemain-pemain seperti Yamal akan menjadi topik yang menarik untuk diikuti.