Petinju seperti Floyd Mayweather dan Manny Pacquiao memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan pertarungan mereka, menjadikan setiap pertandingan sebagai event global. Dengan jutaan pengikut, mereka bisa mencapai audiens yang lebih luas tanpa bergantung sepenuhnya pada media konvensional.
Digitalisasi Latihan dan Strategi Pertandingan
Tidak hanya untuk promosi, teknologi digital juga merambah ke dalam latihan dan strategi pertandingan. Aplikasi dan perangkat lunak analisis memungkinkan pelatih dan petinju untuk menganalisis pergerakan lawan, memantau perkembangan fisik, dan menyusun strategi berdasarkan data yang akurat. Video latihan dapat direkam dan dianalisis untuk melihat kekurangan dan kelebihan dari setiap gerakan.
Selain itu, live streaming pertandingan melalui platform seperti YouTube dan layanan berlangganan khusus olahraga memungkinkan penggemar untuk menonton pertandingan secara langsung dari mana saja di dunia. Ini sangat membantu dalam memperluas jangkauan tinju ke audiens global.
Kehadiran Influencer dan Konten Kreator
Di era digital, tidak hanya petinju profesional yang mendapatkan sorotan. Influencer dan konten kreator di media sosial juga memainkan peran penting dalam mempopulerkan tinju. Mereka membuat konten edukatif, tutorial, hingga vlog yang menunjukkan perjalanan mereka dalam belajar tinju. Ini menarik minat generasi muda untuk mencoba olahraga ini dan melihat tinju dari perspektif yang lebih luas.