Enzo Fernandez, meski bermain sebagai gelandang, menunjukkan tanda-tanda serupa. Ia bukan pemain yang banyak bicara di media, tapi bahasanya terlihat di lapangan lewat gestur, keberanian meminta bola, hingga kemampuannya mengatur ritme permainan di tengah tekanan lawan.
Musim 2024/2025 memperlihatkan sisi dewasa Enzo. Ia mulai beradaptasi dengan intensitas Premier League, lebih disiplin dalam bertahan, dan tajam dalam umpan vertikal. Kombinasi visi bermain, determinasi, dan jiwa kompetitif membuatnya menjadi figur sentral dalam sistem permainan pelatih terbaru Chelsea.
Kepemimpinan di Usia Muda
Enzo baru berusia 24 tahun, namun sudah menunjukkan aura seperti pemain senior. Menurut laporan dari media Inggris, beberapa rekan setim muda seperti Cole Palmer dan Noni Madueke menganggap Enzo sebagai “pemain yang berani berbicara langsung jika ada kesalahan.”
Ia juga sering menjadi jembatan antara pelatih dan pemain di ruang ganti, terutama bagi pemain berbahasa Spanyol dan Amerika Latin. Kemampuan komunikasi dan empati ini penting bagi tim yang terdiri dari banyak latar belakang budaya seperti Chelsea saat ini.
Fans Chelsea di media sosial bahkan mulai menyebut Enzo sebagai Captain Material calon kapten masa depan yang bisa memimpin klub dalam jangka panjang, seperti yang dilakukan Terry hampir dua dekade lalu.
Statistik yang Menegaskan Pengaruhnya
Secara statistik, Enzo juga menunjukkan peningkatan signifikan. Dalam musim Premier League terakhir, ia mencatatkan:
-
Rata-rata 89% akurasi umpan per laga.
-
Lebih dari 8 operan progresif ke depan setiap pertandingan.
-
Rata-rata 3 tekel sukses dan 2 intersep per laga.
-
Serta peningkatan kontribusi gol dari lini tengah, baik lewat assist maupun tembakan jarak jauh.
Angka-angka ini menegaskan bahwa Enzo bukan hanya pemain “pembawa bola”, tetapi juga motor penggerak serangan dan stabilisator tim. Ia adalah pemain yang menggabungkan intensitas Premier League dengan kecerdasan taktik khas Argentina.
Mewarisi DNA Kepemimpinan Chelsea
Sejak era Frank Lampard dan John Terry, Chelsea selalu punya sosok pemimpin yang jadi panutan. Setelah mereka pensiun, klub sempat kesulitan menemukan figur dengan aura serupa. Cesar Azpilicueta sempat mengambil peran itu, namun kini saatnya generasi baru naik ke panggung dan Enzo tampaknya siap mengambil tongkat estafet.