Bologna, klub yang mengejutkan dengan merangsek ke empat besar klasemen, turut mengandalkan kiper asing, yakni Lukasz Skorupski, juga berasal dari Polandia. Dengan 10 clean sheet dari 26 penampilan musim ini, Skorupski telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pencapaian Bologna.
Di posisi kelima klasemen, AS Roma mempercayakan posisi kiper utama kepada Rui Patricio dari Portugal. Namun, posisinya mulai terancam dengan kehadiran Mile Svilar, kiper asal Serbia, yang beberapa kali menggantikannya dalam beberapa pertandingan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan di antara kiper asing dan kiper lokal semakin ketat di Serie A.
Dari lima kiper asing tersebut, kita melihat bahwa mereka telah mendominasi posisi kiper inti di klub-klub papan atas Serie A Italia 2023/2024. Dominasi ini mungkin menjadi pertanda bahwa kiper asing telah mampu menggeser pamor kiper-kiper lokal di Serie A.
Namun, di balik dominasi kiper-kiper asing tersebut, tentunya terdapat faktor-faktor yang memengaruhi tren ini. Salah satunya adalah ketersediaan kiper-kiper asing dengan kualitas yang mumpuni yang membuat klub-klub Serie A lebih memilih mereka sebagai pilihan utama. Selain itu, semakin terbukanya pasar transfer sepakbola internasional juga memungkinkan klub-klub untuk mencari kiper-kiper berkualitas dari berbagai negara.
Di sisi lain, hal ini juga bisa menjadi sorotan terhadap perkembangan dan pembinaan para kiper lokal di Italia. Apakah tren ini menandakan bahwa kiper-kiper muda Italia tidak lagi mendapat kesempatan yang cukup untuk berkembang dan bersaing di level tertinggi Serie A?