Aspek ketiga yang harus diperhatikan adalah pendanaan untuk pembinaan dan pengembangan sepak bola. Negara-negara yang telah mengukir prestasi di dunia sepak bola memiliki program pembinaan dan pengembangan yang solid yang didukung oleh dana yang cukup. Investasi yang cukup dalam sepak bola akan menciptakan infrastruktur yang memadai, program pelatihan yang berkualitas, serta memfasilitasi kegiatan kompetisi yang berkelanjutan.
"Negara peringkat 1 sampai 20 FIFA itu punya filosofi sepak bola sendiri, yang diturunkan ke kurikulum," ujar Indra dalam acara Indonesia Millennial and Gen Z Summit (IMGS) 2024 yang digelar di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Selasa (22/10/24).
Kemudian, negara-negara di Eropa, bahkan Jepang, memiliki banyak pelatih. Indra mencontohkan, Jepang yang luasnya tidak sebesar Indonesia saja memiliki 86 ribu pelatih, sedangkan Indonesia hanya 11 ribu. Hal itu berpengaruh pada pengembangan pemain.
Selain itu, menciptakan lingkungan kompetisi yang sehat merupakan aspek keempat yang tidak boleh diabaikan. Kehadiran liga yang kompetitif dan berkelanjutan akan memberikan kesempatan bagi para pemain untuk terus mengasah keterampilan mereka secara berkala. Ini juga akan menciptakan panggung yang tepat bagi para pemain muda untuk menunjukkan potensi mereka dan bersaing untuk meraih posisi di tim nasional.