Tampang

Wapres Gibran Bakal Cek Pengungsi Erupsi Lewotobi Laki-Laki di Larantuka

13 Nov 2024 07:05 wib. 68
0 0
Wapres Gibran Rakabuming Raka di kantor BNPB
Sumber foto: website

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan akan mengunjungi pengungsian akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait memperkirakan kunjungan tersebut akan terjadi setelah Gibran melakukan kunjungan dinas ke Makassar dan Tanah Toraja.

Maruarar mengungkapkan bahwa Gibran berencana meninjau pengungsi dalam waktu dua hingga tiga hari ke depan. "Tadi Bapak Wapres juga berkenan dan akan turun ke lapangan beliau dari Makassar, Toraja, direncanakan akan dalam 2 hari ke depan akan ada di lokasi, 2 atau 3 hari ke depan ada di lokasi," ujar Menteri Ara usai Rapat Koordinasi dengan Wapres Gibran di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (12/11/2024).

Kunjungan Wapres ini diharapkan dapat memberikan dorongan dan bantuan langsung kepada para pengungsi serta menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kondisi mereka. Selain itu, semoga kunjungan ini juga dapat menjadi bentuk dukungan moral bagi para korban bencana gunung meletus.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki terjadi pada tanggal 3 November 2024 pukul 23.57 WITA, menyebabkan korban jiwa, kerusakan, dan sebanyak 12.288 jiwa mengungsi. Data dari BNPB mencatat bahwa akibat bencana ini, 9 orang meninggal dunia dan 63 orang luka-luka, dengan 31 orang luka berat dan 32 orang luka ringan.

PVMBG juga menyatakan bahwa gunung Lewotobi Laki-Laki masih dalam keadaan erupsi hingga pagi ini pukul 05.27 WITA. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

game islami
0 Suka, 0 Komentar, 14 Jun 2019

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.