Tampang.com | Pemerintah Indonesia secara terbuka menyatakan komitmen menuju transisi energi bersih dan pengurangan emisi karbon. Namun, fakta di lapangan menunjukkan proyek-proyek energi berbasis batu bara masih terus dibangun, bahkan mendapat dukungan pendanaan.
Proyek Energi Kotor Masih Diutamakan
Hingga 2025, setidaknya 13 proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara masih masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) nasional. Padahal, batu bara adalah penyumbang utama emisi gas rumah kaca di sektor energi.
“Pemerintah bicara soal net zero, tapi yang dilakukan justru kontradiktif,” ujar Rini Pratiwi, peneliti energi dari Clean Energy Watch Indonesia.
Janji Transisi Tidak Diikuti Tindakan Konkret
Meski ada komitmen dalam forum internasional seperti COP dan G20, implementasinya masih minim. Investasi untuk energi terbarukan jauh tertinggal dibanding dana yang digelontorkan untuk energi fosil.