Tampang.com | Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyuarakan keprihatinannya terhadap hasil pendidikan nasional, terutama dalam aspek kemampuan dasar siswa. Dalam paparannya di Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah 2025, ia menyebut data Studi PISA 2022 menunjukkan bahwa 82 persen siswa usia 15 tahun memiliki kemampuan matematika di bawah standar internasional.
Tak hanya itu, 75 persen siswa usia sama juga menunjukkan kemampuan membaca yang rendah, menandakan mereka kesulitan memahami gagasan utama dari teks yang panjang.
“Siswa belum bisa mengaitkan matematika dengan kehidupan nyata dan mengalami kesulitan memahami informasi dari teks bacaan yang kompleks,” ujar Abdul Mu'ti.
Kesenjangan Kualitas Pendidikan Antar Wilayah Masih Tinggi
Tantangan kedua yang disoroti adalah kesenjangan hasil belajar antar daerah. Berdasarkan Asesmen Nasional 2024 jenjang SMP/MTs, ditemukan perbedaan mencolok: ada wilayah yang 70 persen siswanya memenuhi standar literasi dan numerasi, namun ada juga daerah lain yang bahkan tak sampai 40 persen.
“Kondisi ini menunjukkan perlunya intervensi khusus, terutama di wilayah timur Indonesia. Peran pemerintah daerah menjadi kunci utama untuk mengatasi ketimpangan ini,” tegas Mendikdasmen.