Habitat alami Dibamus oetamai sangat terbatas, yaitu di hutan hujan muson di Pulau Buton dengan ketinggian kurang dari 400 meter di atas permukaan laut. Kondisi ini menjadikan spesies ini sangat rentan terhadap gangguan lingkungan, terutama akibat deforestasi dan perubahan habitat yang terjadi di wilayah tersebut. Dengan sebaran yang sangat terbatas dan endemis, kelangsungan hidup Dibamus oetamai sangat bergantung pada kelestarian habitatnya.
Karena itu, perlindungan kawasan hutan di Pulau Buton, terutama Kawasan Lindung Hutan Lambusango, menjadi sangat penting. Kawasan ini berperan sebagai tempat tinggal yang aman bagi Dibamus oetamai dan berbagai spesies endemik lainnya. Upaya konservasi dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan harus menjadi prioritas agar spesies unik ini tidak punah sebelum dunia benar-benar mengenalnya.
Penemuan Dibamus oetamai tidak hanya menambah daftar kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia, tetapi juga menjadi pengingat kuat akan pentingnya riset dan konservasi alam. Indonesia yang merupakan negara mega biodiversity memiliki potensi besar untuk terus menemukan spesies baru yang bisa memberikan nilai ilmiah dan ekologi tinggi. Setiap spesies yang ditemukan memperkuat pentingnya menjaga ekosistem alami agar tetap lestari untuk generasi mendatang.