Kendati demikian, pengakuan sopir tersebut juga menunjukkan bahwa ia sedang dalam keadaan emosi yang tidak stabil. MI mengakui bahwa saat kejadian, dirinya sedang merasa jengkel, yang kemudian mempengaruhi tindakan menabrak mobil yang berada di depannya. Dengan jujur, ia menyatakan kepada petugas bahwa dirinya akan bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Jasa Marga, selaku pengelola tol, turut memberikan informasi terkait kejadian tragis tersebut. Menurut pihak Jasa Marga, terdapat tujuh kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. Meskipun tidak ada korban jiwa, dua orang mengalami luka ringan dan telah dilarikan ke Rumah Sakit Polri untuk mendapatkan perawatan medis.
Peristiwa tragis ini adalah sebuah pelajaran penting bagi pengguna jalan serta pengelola tol. Keselamatan dan keamanan dalam berkendara hendaknya selalu diutamakan, baik oleh pengemudi, pengelola jalan, maupun pihak terkait lainnya. Reformasi dalam pengelolaan dan pemeliharaan jalan tol juga perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang merugikan banyak pihak. Selain itu, bagi para pengemudi, penting untuk senantiasa menjaga emosi dan fokus dalam berkendara, serta selalu memeriksa kendaraan sebelum melanjutkan perjalanan.