Dari hasil penyelidikan ini, polisi menyimpulkan bahwa sopir bus dalam keadaan mengantuk saat kecelakaan terjadi. Hal ini menjadi fakta yang sangat disayangkan, karena mengantuk saat mengemudi adalah salah satu faktor risiko yang sering kali mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Mengemudi dalam keadaan mengantuk dapat mempengaruhi kewaspadaan dan reaksi pengemudi, yang dapat berujung pada kecelakaan yang fatal.
Kasus kecelakaan ini memberikan pelajaran yang cukup berharga bagi para sopir, terutama yang bertanggung jawab atas keamanan penumpang, seperti sopir bus study tour. Dalam melakukan tugasnya, seorang sopir harus senantiasa menjaga kondisi fisik dan mentalnya agar selalu dalam keadaan yang baik, terutama saat mengemudi dalam jarak tempuh yang cukup jauh. Kecelakaan seperti ini dapat dihindari apabila sopir mengenali tanda-tanda kelelahan dan mengambil tindakan preventif yang diperlukan. Selain itu, pihak perusahaan atau institusi yang mempekerjakan sopir juga memegang peran penting dalam menyediakan fasilitas dan aturan yang mendukung keselamatan dalam perjalanan.