“Kami ingin memastikan bahwa setiap SPPG bukan hanya sekadar simbol, tapi benar-benar aktif dan berdampak langsung bagi masyarakat sekitarnya,” ujar Brigjen Pol Sumarni, Kepala Biro SDM Polda Jateng.
Evaluasi akan mencakup jumlah anak yang terlibat aktif, tingkat kehadiran, penurunan angka pelanggaran hukum di kalangan remaja di sekitar lokasi, serta hasil survei persepsi masyarakat terhadap kehadiran SPPG.
Harapan Masyarakat
Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Banyak orang tua dan tokoh masyarakat menyatakan antusiasme mereka terhadap kehadiran SPPG yang mampu memberikan alternatif kegiatan positif bagi anak-anak.
Siti Aminah, seorang ibu rumah tangga di wilayah Banyumas mengatakan:
“Anak-anak sekarang banyak waktu kosong dan terpapar gadget. Dengan adanya SPPG, mereka bisa belajar, latihan baris-berbaris, dan dikenalkan hukum sejak dini. Ini bagus sekali.”
Target pembangunan 100 SPPG di Jawa Tengah menjadi bukti nyata bahwa Polri tidak hanya menjalankan fungsi penegakan hukum, tapi juga berkomitmen membina dan melindungi generasi muda sebagai aset masa depan bangsa.
Melalui SPPG, Polri mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama membangun ruang aman, edukatif, dan membentuk karakter anak-anak Indonesia menjadi pribadi yang tangguh, disiplin, dan cinta tanah air.
Satu SPPG mungkin hanya sebuah ruangan sederhana, tapi dampaknya bisa menciptakan masa depan yang luar biasa.