Tantangan yang Membelenggu Transportasi Sungai
Nasib transportasi sungai hari ini dibayangi berbagai kendala yang tidak mudah. Salah satu masalah utamanya adalah pendangkalan sungai. Sedimentasi akibat erosi di hulu atau perubahan tata guna lahan membuat banyak alur sungai jadi dangkal, menyulitkan kapal besar untuk melintas. Ini menghambat volume angkutan dan membatasi jenis kapal yang bisa beroperasi.
Selain itu, minimnya infrastruktur pendukung juga jadi ganjalan. Pelabuhan sungai yang tidak memadai, kurangnya fasilitas bongkar muat yang modern, dan terbatasnya aksesibilitas menuju dan dari pelabuhan sungai membuat efisiensi transportasi air jadi rendah. Bandingkan dengan pelabuhan laut atau terminal bus yang kini jauh lebih modern.
Persaingan dengan moda transportasi lain juga sangat ketat. Transportasi darat, meski sering macet dan biaya perawatannya tinggi, tetap jadi pilihan utama karena kecepatan dan jangkauannya. Apalagi, perkembangan penerbangan domestik juga menawarkan alternatif yang lebih cepat untuk jarak jauh. Peraturan dan regulasi yang kadang kurang mendukung pengembangan transportasi sungai juga turut memperumit keadaan.
Potensi yang Belum Tergali Penuh
Meski banyak tantangan, transportasi sungai punya potensi besar yang belum tergali penuh. Pertama, dari segi biaya angkut logistik, transportasi sungai seringkali jauh lebih murah dan efisien untuk mengangkut barang dalam volume besar, terutama komoditas curah seperti batu bara, sawit, atau bahan bangunan. Ini bisa jadi solusi untuk mengurangi beban jalan raya yang sering rusak akibat truk overload.