Dalam kondisi darurat seperti ini, protokol keselamatan MRT menekankan beberapa langkah penting:
-
Tetap Tenang dan Duduk
Penumpang dianjurkan untuk tetap tenang, duduk, dan menghindari bergerak di dalam kereta agar tidak menimbulkan risiko cedera.
-
Ikuti Arahan Petugas
Petugas MRT akan memberikan instruksi secara langsung atau melalui pengeras suara. Mengikuti arahan ini penting untuk keselamatan semua penumpang.
-
Gunakan Pintu Darurat Hanya Saat Diperlukan
Pintu darurat hanya boleh digunakan jika benar-benar diperlukan dan setelah mendapat arahan dari petugas. Penggunaan sembarangan bisa membahayakan penumpang lain.
-
Perhatikan Pengumuman
Semua update terkait gangguan dan estimasi waktu perbaikan diumumkan melalui layar informasi di stasiun dan pengeras suara di kereta.
Gangguan ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat tentang keandalan transportasi publik, terutama di jam sibuk. Namun, pihak MRT menegaskan bahwa sistem ini dirancang dengan protokol keselamatan berlapis, sehingga risiko bagi penumpang tetap minimal.
Selain itu, pihak MRT juga menyediakan opsi transportasi alternatif seperti bus pengganti sementara untuk mengangkut penumpang di jalur terdampak. Hal ini dilakukan agar mobilitas masyarakat tetap terjaga meski terjadi gangguan teknis.
Pengamat transportasi, Dr. Ratna Dewi, menilai gangguan ini wajar terjadi pada sistem transportasi modern yang kompleks. “MRT menggunakan teknologi tinggi dan sistem otomatisasi. Gangguan teknis bisa terjadi kapan saja, tapi penting bagaimana operator menanganinya. Kecepatan respon dan komunikasi ke penumpang menjadi kunci,” ujarnya.