Kontrol Terhadap Basis Massa
NU memiliki basis massa yang luas dan kuat, dan PKB seringkali dianggap sebagai kendaraan politik untuk mengakses dan memanfaatkan basis massa ini. Konflik dapat timbul ketika PKB berusaha untuk mengelola atau memanfaatkan dukungan NU dalam konteks politik tanpa memperhitungkan kepentingan NU sendiri. Perbedaan dalam strategi dan pendekatan dalam mengelola dukungan massa ini sering kali menjadi sumber ketegangan.
Pertentangan dalam Pemilihan Internal
Konflik juga sering kali dipicu oleh pertentangan dalam pemilihan internal di NU dan PKB. Misalnya, dalam memilih pemimpin baru atau menentukan arah kebijakan, terdapat perbedaan pandangan yang tajam. Ketika pemilihan atau keputusan internal tidak berjalan sesuai dengan harapan salah satu pihak, konflik dapat terjadi. Hal ini juga diperparah jika ada persaingan untuk mendapatkan posisi atau pengaruh dalam organisasi atau partai.
Isu-isu Sosial dan Ekonomi
PKB dan NU mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana menangani isu-isu sosial dan ekonomi di Indonesia. Misalnya, NU mungkin memiliki pandangan tertentu tentang kebijakan sosial yang dianggap tidak selaras dengan agenda politik PKB. Ketika kebijakan atau program tertentu diperkenalkan oleh PKB, NU mungkin merasa bahwa kepentingan sosial dan ekonominya tidak diperhatikan dengan baik, yang dapat memicu konflik.
Pengaruh Eksternal dan Strategi Politik
Terkadang, konflik antara PKB dan NU juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti tekanan dari kelompok politik atau ekonomi lain. PKB mungkin menghadapi tekanan dari partai politik atau kelompok lain untuk mengambil posisi tertentu yang tidak sejalan dengan pandangan NU. Sebaliknya, NU mungkin merasa tertekan untuk menyesuaikan sikapnya dengan perubahan politik yang lebih luas, yang dapat menyebabkan ketegangan.