Tampang

Mengapa di Indonesia Tenaga Pendidik Sering Disepelekan?

12 Agu 2025 11:56 wib. 33
0 0
Guru
Sumber foto: Canva

Profesi guru dan tenaga pendidik adalah pilar utama kemajuan suatu bangsa. Namun, di Indonesia, ironisnya, profesi ini sering kali tidak mendapatkan penghargaan yang layak. Banyak guru, terutama yang bertugas di daerah terpencil atau berstatus honorer, menghadapi tantangan berat, mulai dari upah yang minim hingga beban kerja yang berlebihan. Fenomena ini menciptakan kesan bahwa tenaga pendidik bukan prioritas utama dalam pembangunan nasional. Memahami mengapa hal ini terjadi memerlukan analisis mendalam terhadap berbagai faktor, mulai dari masalah ekonomi hingga pandangan sosial yang sudah mengakar.

Isu Kesejahteraan dan Upah yang Tidak Layak

Salah satu masalah paling mendasar yang dihadapi tenaga pendidik di Indonesia adalah kesejahteraan yang rendah. Gaji guru honorer, yang jumlahnya mencapai jutaan, seringkali jauh di bawah upah minimum regional (UMR), bahkan ada yang hanya menerima beberapa ratus ribu rupiah per bulan. Kondisi ini membuat mereka harus bekerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Kesenjangan upah ini bukan hanya masalah ekonomi, tapi juga mencerminkan kurangnya penghargaan terhadap peran guru. Bagaimana seorang guru bisa fokus mendidik jika pikirannya terus terbebani oleh masalah finansial? Kesejahteraan yang minim membuat profesi guru menjadi tidak menarik bagi talenta-talenta terbaik, sehingga kualitas pendidikan di Indonesia sulit untuk berkembang secara merata. Meskipun ada upaya pemerintah melalui program sertifikasi dan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), realitanya, implementasi masih lambat dan belum mencakup semua tenaga pendidik yang membutuhkan.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?