Ketimpangan Infrastruktur dan Konsumsi Berlebih
Kebutuhan air meningkat pesat akibat urbanisasi dan gaya hidup tinggi, namun pembangunan jaringan perpipaan tidak secepat pertumbuhannya. Kota seperti Surabaya dan Medan bahkan masih mengandalkan sumur bor dan air isi ulang bagi sebagian besar penduduknya.
WALHI mencatat, proyek-proyek besar seperti properti dan industri justru menyerap air dalam volume besar tanpa kontribusi signifikan pada sistem distribusi publik.
Solusi Masih Parsial dan Timpang
Kementerian PUPR memiliki target 100% akses air minum aman pada 2030, tapi masih terkendala anggaran dan koordinasi lintas sektor. Proyek SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) banyak yang mangkrak atau belum optimal beroperasi.