Salah satu tokoh yang vokal dalam mengkritik kunjungan ini adalah Fadli Zon, politisi dari Partai Gerindra. Ia menilai bahwa kunjungan tersebut tidak peka terhadap penderitaan rakyat Palestina dan bertentangan dengan kebijakan luar negeri Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina. Kritik serupa juga datang dari berbagai organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat yang selama ini aktif menyuarakan dukungan untuk Palestina.
Sikap NU
Nahdlatul Ulama sebagai organisasi memiliki pandangan bahwa kunjungan tersebut adalah upaya untuk mempromosikan dialog dan perdamaian. Mereka menyatakan bahwa kunjungan ini tidak bermaksud untuk mendukung kebijakan-kebijakan Israel yang kontroversial, melainkan untuk membuka jalan dialog antaragama dan mendukung proses perdamaian di Timur Tengah.
Ketua Umum NU, Said Aqil Siradj, dalam pernyataannya mengatakan bahwa kunjungan tersebut adalah bagian dari upaya untuk mempererat hubungan antarumat beragama dan mencari solusi damai untuk konflik yang terjadi. Ia menekankan bahwa NU tetap mendukung penuh perjuangan Palestina dan tidak bermaksud mengabaikan penderitaan rakyat Palestina.