Kinerja polisi di Indonesia selalu menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Dalam era digital, media sosial telah menjadi alat utama bagi masyarakat untuk menyuarakan pendapat, termasuk tentang kinerja polisi. Istilah "no viral no justice" sering kali muncul sebagai kritik terhadap bagaimana kasus-kasus kejahatan diperlakukan. Banyak masyarakat merasa bahwa tanpa sorotan media atau viral di media sosial, keadilan tidak akan tercapai. Artikel ini akan membahas kinerja polisi di Indonesia, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana fenomena "no viral no justice" mempengaruhi persepsi publik.
Tantangan dalam Kinerja Polisi
Polisi di Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan tugas mereka. Salah satunya adalah keterbatasan sumber daya. Di banyak daerah, jumlah personel polisi tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang harus mereka layani. Selain itu, infrastruktur dan fasilitas yang kurang memadai juga menjadi hambatan. Kondisi ini sering kali mengakibatkan lambannya penanganan kasus, yang pada akhirnya memicu ketidakpuasan masyarakat.
Korupsi dan penyalahgunaan wewenang juga masih menjadi masalah serius dalam tubuh kepolisian. Beberapa kasus menunjukkan bahwa oknum polisi terlibat dalam tindakan yang tidak sesuai dengan kode etik profesi mereka. Hal ini tentunya merusak citra kepolisian di mata masyarakat dan menurunkan tingkat kepercayaan publik.