Tampang

Konflik Agraria Masih Marak, Rakyat Terus Terpinggirkan oleh Kuasa Korporasi!

17 Mei 2025 14:17 wib. 31
0 0
masyarakat adat berunjuk rasa menolak perampasan tanah dan konflik agraria
Sumber foto: Google

“Yang lemah dikorbankan atas nama investasi. Ini bukan reforma agraria, tapi represi agraria,” tegas Dewi Kartika dari Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA).

Kriminalisasi Petani dan Aktivis Semakin Sering Terjadi
Alih-alih mendapatkan perlindungan hukum, warga yang mempertahankan tanah justru kerap dikriminalisasi. Tuduhan perusakan, penghasutan, hingga perlawanan terhadap aparat menjadi senjata untuk membungkam perlawanan.

“Sudah jatuh tertimpa tangga. Tanah diambil, lalu kami dipenjara karena dianggap mengganggu proyek,” keluh Nur, petani dari Sumatera Utara.

Solusi: Reforma Agraria Sejati, Bukan Sekadar Seremonial
Pemerintah diminta menuntaskan reforma agraria sejati, dengan redistribusi lahan secara adil dan pengakuan hak atas tanah adat. Transparansi dalam pemberian izin konsesi dan penghentian kriminalisasi juga menjadi tuntutan utama.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?