Aparat kepolisian berusaha melakukan pengamanan maksimal dengan memperbanyak barisan personel di titik-titik strategis. Polisi juga berulang kali memberikan imbauan melalui pengeras suara agar massa menghentikan aksinya dan tidak memperkeruh keadaan. Meski begitu, massa tampak masih bertahan di lokasi dan menunjukkan perlawanan. Hingga berita ini diturunkan, petugas masih bersiaga penuh di sepanjang Jalan Otista dan sekitarnya untuk mencegah pecahnya bentrokan susulan.
Sementara itu, situasi di kawasan Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat, yang menjadi titik awal konsentrasi massa, juga masih mencekam. Ribuan orang, terdiri dari pengemudi ojol dan warga, bertahan di sekitar lokasi hingga dini hari meskipun aparat berkali-kali berusaha membubarkan kerumunan dengan menembakkan gas air mata. Sekitar pukul 03.00 WIB, massa tetap belum mau meninggalkan lokasi. Asap hitam pekat dan titik-titik api masih terlihat di sekitar jalan layang Senen, sementara suara letusan terus terdengar.
Amarah massa kian membesar setelah pos polisi yang berada tepat di bawah jalan layang Senen dibakar. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk protes keras sekaligus pelampiasan kekecewaan terhadap aparat kepolisian. Mereka menuntut pertanggungjawaban atas insiden tragis yang menewaskan seorang pengemudi ojol sehari sebelumnya. Peristiwa itu menjadi pemicu gelombang kemarahan yang kemudian melebar hingga ke berbagai titik di Jakarta.