Tampang

Kenapa Literasi Keuangan Masih Rendah di Indonesia?

1 Sep 2025 13:41 wib. 33
0 0
Literasi Keuangan
Sumber foto: Canva

Literasi keuangan adalah kemampuan seseorang untuk mengelola keuangan pribadi dengan bijak, mulai dari menabung, berinvestasi, hingga merencanakan masa depan finansial. Di Indonesia, meskipun akses terhadap layanan keuangan semakin mudah, tingkat literasi keuangan masih jauh dari ideal. Banyak masyarakat yang belum memahami konsep dasar pengelolaan uang, yang berdampak pada pengambilan keputusan finansial yang kurang tepat. Lalu, apa saja penyebab utama rendahnya literasi keuangan di Indonesia?

Pendidikan Formal yang Belum Menyeluruh

Salah satu penyebab utama adalah kurangnya pendidikan keuangan yang terintegrasi di sekolah. Sistem pendidikan formal di Indonesia, dari tingkat dasar hingga menengah, umumnya belum secara khusus mengajarkan materi tentang pengelolaan uang, investasi, atau utang. Akibatnya, banyak lulusan sekolah atau bahkan perguruan tinggi yang tidak memiliki bekal pengetahuan dasar untuk mengelola gaji pertama atau pendapatan mereka.

Pendidikan keuangan seringkali hanya didapatkan dari lingkungan keluarga atau pengalaman pribadi yang tidak selalu akurat. Padahal, dengan adanya kurikulum yang terstruktur, anak-anak dan remaja bisa belajar tentang pentingnya menabung, cara membedakan kebutuhan dan keinginan, dan risiko-risiko finansial sejak dini. Tanpa fondasi ini, mereka akan mudah terjebak dalam masalah keuangan di masa dewasa.

Budaya Konsumtif dan Kurangnya Kesadaran Menabung

Masyarakat Indonesia cenderung memiliki budaya konsumtif yang kuat. Perkembangan teknologi dan media sosial mendorong tren gaya hidup yang menekankan pada kepemilikan barang-barang terbaru. Promosi gencar dari pinjaman daring, kartu kredit, dan cicilan mudah juga semakin mempermudah akses untuk memenuhi gaya hidup ini. Akibatnya, banyak orang lebih fokus pada pengeluaran daripada pada perencanaan keuangan jangka panjang.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?