Nota kesepahaman yang telah ditandatangani mencakup beberapa aspek penting, di antaranya adalah pengelolaan kawasan cagar budaya, pengembangan sumber daya manusia, serta pertukaran data dan informasi. Semua ini ditujukan untuk mewujudkan konsep pengelolaan destinasi yang terintegrasi atau single destination management.
Lebih jauh lagi, Fadli mengungkapkan bahwa pengelolaan yang efektif di Candi Borobudur dapat berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. Dengan dukungan penuh dari InJourney dalam pengelolaan pariwisata yang menyeluruh, kawasan Borobudur akan mengedepankan aspek edukasi, pengalaman autentik, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Salah satu inisiatif menarik yang muncul dari kerja sama ini adalah program "Borobudur Sunrise". Program yang dimulai sejak pukul 4 pagi ini memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk menyaksikan keindahan matahari terbit dari puncak Candi Borobudur. Dengan demikian, pengalaman spiritual dan budaya bisa disatukan dalam satu momen yang sangat mendalam dan berarti.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan untuk berkolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan. Kerja sama ini memungkinkan adanya skema pengelolaan kawasan yang mendorong tanggung jawab kolektif terhadap warisan dunia, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya.