Sebelumnya, Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Pol Herry Wijatmoko menjelaskan bahwa tim dokter RS Polri telah melakukan pemeriksaan awal. Ketujuh jenazah tersebut memiliki ciri-ciri yang hampir sama, yakni terendam air dan telah melalui proses pembusukan. "Hal ini menandakan bahwa suhu air rendah, sehingga ketika diambil, proses pembusukan berjalan selama setidaknya 24 jam," jelas Herry.
Saat ini RS Polri sedang melakukan pemeriksaan awal terhadap ketujuh jenazah melalui proses identifikasi yang melibatkan tim forensik, tim sidik jari, hingga tim DNA.
Dari pernyataan Kapolda Metro Jaya dan keterangan dari tim medis RS Polri tersebut, terlihat bahwa masalah tawuran di wilayah hukum Polda Metro Jaya masih menjadi perhatian serius. Tawuran mengakibatkan korban jiwa, terutama di kalangan generasi muda, dan tersebar di wilayah-wilayah yang cukup luas.
Dengan adanya penemuan tujuh pemuda yang meninggal dunia di Kali Jatiasih, Kota Bekasi, perlu adanya tindakan koordinasi yang lebih baik antara pihak kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk menangani masalah tawuran ini. Kegiatan patroli menjadi salah satu langkah penting untuk mencegah terjadinya tawuran, namun perlu adanya upaya yang lebih menyeluruh dalam menangani akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya tawuran tersebut.