Tampang

Kapal Ikan Vietnam, China, dan Ancaman Kedaulatan di Laut Natuna Utara

31 Mei 2024 19:45 wib. 85
0 0
Kapal Ikan Vietnam, China, dan Ancaman Kedaulatan di Laut Natuna Utara
Sumber foto: google

Dari data yang dikumpulkan IOJI selama 3 tahun terakhir, tercatat bahwa intrusi kapal ikan Vietnam ke wilayah RI cenderung meningkat tiap tahun pada bulan Maret dan April. Pada Maret 2021, terpantau 51 kapal ikan Vietnam masuk wilayah Indonesia, kemudian jumlahnya naik menjadi 100 kapal pada April 2021. Selanjutnya, pada Maret 2022 terdapat 52 kapal ikan masuk Laut Natuna Utara, dan 49 kapal pada April 2022. Dalam kurun waktu Maret-April 2023, jumlah kapal ikan Vietnam yang memasuki wilayah RI justru mengalami penurunan drastis.

Kerja sama antara Indonesia dan Vietnam dalam menyelesaikan perundingan mengenai garis batas ZEE kedua negara, diharapkan dapat mengurangi intrusi kapal-kapal ikan asing ke wilayah Indonesia. Namun demikian, kelemahan dalam pengamanan di Laut Natuna Utara tetap menjadi perhatian serius, dan IOJI mendorong TNI, Bakamla, dan KKP untuk meningkatkan patroli serta koordinasi dalam upaya pengawasan perairan.

Pada bulan Mei ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menangkap tiga kapal yang melakukan penangkapan ikan ilegal di wilayah perairan Indonesia, di antaranya dua kapal asing Vietnam di Laut Natuna Utara dan satu kapal asing Malaysia di Selat Malaka. Aksi ilegal ini melibatkan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia, WPP-RI 711, yang mencakup Laut Natuna Utara.

Berdasarkan Kepmen KKP Nomor 19 Tahun 2022, estimasi potensi sumber daya ikan di WPP 711 mencapai 1,3 juta ton, sementara jumlah tangkapan ikan yang diperbolehkan sekitar 911,5 ribu ton. Dengan demikian, penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh kapal-kapal asing tentu akan berdampak negatif pada ketersediaan dan keberlanjutan sumber daya ikan di wilayah tersebut.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%